Pengoperasian LRT Kelapa Gading-Velodrome Tinggal Menunggu Tarif

Kamis, 28 Juni 2018 - 22:50 WIB
Pengoperasian LRT Kelapa Gading-Velodrome Tinggal Menunggu Tarif
Pengoperasian LRT Kelapa Gading-Velodrome Tinggal Menunggu Tarif
A A A
JAKARTA - Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome dipastikan tidak bisa selesai 100% saat Asian Games 2018 digelar. Meski demikian tidak akan menghambat pengoperasional kereta api ringan itu.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Satya Heragandhi, mengatakan, proyek pembangunan LRT saat ini sudah mencapai 80% dan kemungkinan hanya sampai 85% pada saat pagelaran Asian Games dimulai.

Namun keterlambatan hanya berada di bagian sarana di Depo Kelapa Gading, dan dari 16 gerbong hanya delapan yang akan beroperasi nanti. Sedangkan Infrastruktur tinggal sertifikasi gerbong, dan pada Juli fokus tes operasional, mulai dari angkut penumpang, hingga simulasi accident.

"Jadi tinggal masalah tarif saja. Kami sudah memberikan usulan kepada Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan telah diterbitkan menjadi rekomendasi untuk disampaikan kepada pak Gubernur," ujar Satya saat ditemui di pusat perbelanjaan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).

Satya menjelaskan, investasi angkutan transportasi massal tidak bisa dikembalikan sepenuhnya dari operasional angkutan masal itu. Artinya, harga tarif yang direkomendasikan tidak bisa sepenuhnya mengembalikan investasi sebesar Rp6,8 Triliun.

Satya berharap keputusan terkait penetapan tarif dapat terbit pada pertengahan Juli 2018. Sehingga, ketika uji coba publik dilakukan, sistem pemesanan tiket dan tarif sudah dapat diterapkan, mengingat sertifikasi kereta kini telah didapatkan.

"Harapannya pertengahan bulan Juli (keputusan) sudah terbit, sehingga uji coba sudah lengkap. Jadi kita bisa fokus pada test operation, kalau beli tiket gimana, kalau berjalan gimana, berhenti di stasiun gimana, dan kalau ada insiden gimana, kita simulasikan semua," jelasnya

Terkait biaya LRT sebesar Rp6,8 triliun yang dipermasalahkan DPRD DKI, kata Satya, hal itu sudah dibahas sejak awal perencanaan budgeting dan sudah melewati pembahasan di Badan Anggaran (Banggar). Artinya, sudah terlambat apabila besarnya biaya kembali dibahas saat ini.

"Saat ini kita seharusnya lebih fokus kepada pengerjaan dan operasional sebelum perhelatan Asian Games dan mencari cara terbaik integrasi dengan bus TransJakarta, sehingga bisa memindahkan kendaraan pribadi ke angkutan massal," tegasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4036 seconds (0.1#10.140)